Welcome

Rasulullah bersabda; "Apabila kalian menginginkan kasih sayang dari Allah dan Rasul Nya maka sampaikanlah amanat, jujurlah dalam berbicara, dan berbuat baiklah kepada orang yang menjadi tetangga kalian." (HR. Tabrani)

Rabu, 09 Maret 2011

Yuk, Kita bikin mesin Pengganda Pahala

 Oleh Bang Zainuri 

¡Prinsip ekonomi
Dengan modal sekecil mungkin, mendapatkan hasil sebear mungkin
Apalagi kalau bisa bermodal besar, hasilnya akan buuuuuueeesaaarrrrr
Bisnis paling menggiurkan“sesungguhnya allah telah membeli dari orang-orang yang beriman,diri dan harta mereka dan memberikan syurga kepada mereka....”(At Taubah :11),
Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat , yang beribadat, yang memuji (Allah), yang melawat, yang ruku’ dan sujud, yang menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah berbuat munkar, dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mu’min itu” (at Taubah :12)senada dengan QS. Ash shaff: 10-13

¡Pebisnis yang telah jaya
Para nabi dan rasul
Sahabat
Tabi’in
Tabi’it tabi’in
Para ulama
¡
Dan mereka semua adalah para da’i
¡Manakah yang Anda anggap paling baik?
qMuslim yang aktif positif (produktif)
qMuslim yang duduk-duduk santai
qMuslim aktif negatif (pendosa)

¡Jawaban Anda
¡Yang manakah yang paling Anda sukai?
qMuslim yang aktif positif (produktif)
qMuslim yang duduk-duduk santai
qMuslim aktif negatif (pendosa)


¡Mendadak da’i
Dakwah adalah seruan ke jalan Allah dengan tujuan memindahkan orang  pada keadaan yang lebih baik dan diridhai Allah.
Perpindahan/perubahan ini dapat berupa :
¡Tahwiil Al-Jahaalah Ilaa Al-Ma’rifah (Merubah Jahiliyah kepada makri-fah/pengetahuan)
¡Tahwiil Al-Ma’rifah Ilaa Al-Fikrah (Merubah Pengetahuan Menjadi Fikrah)
¡Tahwiil Al-Fikrah Ilaa Al-Harakah (Merubah Fikrah Menjadi Aktifitas)
¡Tahwiil Al-Harakah Ilaa An-Natiijah (Merubah Amal Menjadi Hasil)
¡Tahwill An-Natiijah Ilaa Al-Ghaayah Hiya Mardhaatillah (Merubah Hasil Menjadi Pencapaian Tujuan yaitu Ridha Allah)
¡
¡Kenapa harus da’i?
ØAl-Qur’an memerintahkan berdakwah
¡Demi masa, Sesungguhnya manusia berada di dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholih, saling menasehati dengan kebenaran dan saling menasehati dengan kesabaran.” (Al-‘Ashr:1-3)
¡Hai rasul, sampaikanlah apa yang Diturunkan kepadamu dari Tuhan-mu…” (QS. Al-Maa’idah 5:67)
¡Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong-penolong  (agama) Allah sebagaimana Isa putra Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?” Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: “Kamilah penolong-penolong agama Allah”, lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan (yang lain) kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang. (Ash Shaff 61:14)
ØUmmat yang terbaik adalah ummat yang melakukan amar ma’ruf nahi munkar
¡“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran 3:104)
¡Dan kepada kaum muslim diperintahkan agar ada sekelompok muslim yang menekuni ajaran Islam secara khusus untuk disampaikan dan diajarkan kepada orang lain.
¡Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang Mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (QS. At-Taubah 9:122)


ØSunnah mendorong muslim berdakwah
¡Barangsiapa diantara kalian yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubahnya dengan tangan (kekuasaan)-nya. Jika ia tidak mampu, maka hendaklah ia merubahnya dengan lisannya. Jika ia tidak mampu, maka hendaklah ia merubahnya dengan hatinya. Dan itulah selemah-lemahnya Iman dan setelah itu tidak ada lagi iman sedikitpun.” (HR.Muslim)
¡Demi Dzat yang jiwaku berada dalam kekuasaan-Nya, hendaklah kamu menyuruh kepada kemakrufan, mencegah dari kemungkaran atau Allah menyegerakan pengiriman siksa dari sisi-Nya, kemudian kamu berdoa kepada-Nya, lalu Dia tidak memperkenankan doamu.” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi)

ØKeadaan hukum di masyarakat mewajibkan kita berdakwah
  Ketidakberlakuan hakimiyyah (kedaulatan hukum) Allah dan berkuasanya undang-undang produk manusia atas masyarakat, mewajibkan umat Islam berjuang menegakkan masyarakat Islam, memperbaharui kehidupan yang Islam dan menjadikan manusia sebagai hamba Allah dalam keyakinan, akhlak dan undang-undang hidup mereka.
¡Sesungguhnya Kami telah Menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) Petunjuk dan Cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang berserah diri kepada Allah, oleh orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara Kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar Ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang Diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” (QS. Al-Maa’idah 5:44)
¡Qs. An Nisaa :65

ØKeadaan umat mewajibkan kita berdakwah
¡Pandangan seksama terhadap kondisi negara-negara Islam di seluruh dunia akan memperkuat bahwa tegaknya pertahanan Islam merupakan kebutuhan mendesak. Ada negara-negara yang menderita akibat berkuasanya orang-orang non Muslim atasnya. Ada negara-negara yang menderita akibat dominasi kelompok minoritas. Ada lagi negara-negara di belahan dunia Islam lainnya yang menderita akibat berkuasanya partai-partai kiri atau kanan.
ØDakwah juga merupakan tugas Rasul yang harus dicontoh
  Tugas Rasul yang utama adalah berdakwah.
¡Hai Rasul, sampaikanlah apa yang telah diturunkan kepa-damu dari Tuhanmu: dan jika engkau tidak melakukannya (apa yang Diperintahkan itu, berarti), kamu tidak menyampai-kan Amanat-Nya. Allah Memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak Memberi Petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (QS. Al Maidah 5:67)

¡Kita berda’wah itu karena kewajiban bukan karena pinter.


¡Untungnya jadi da’i
1. Da’i adalah peran yang sangat dimuliakan Allah
¡Adakah yang lebih baik perkataannya selain dari orang-orang yang menyeru kepada Allah swt dan mereka beramal shalih dan berkata sesungguhnya kami termasuk orang-orang yang berserah diri?” (QS. Fushilat 41:33-34)
  Jadi dakwah merupakan suatu kemuliaan yang agung bagi pengembannya. Bahkan profesi sebagai da’i adalah profesi para nabimanusia-manusia mulia dan didekatkan kepada Allah.
2. Dakwah sangat besar pahalanya dan sebaik-baik amal
¡Dakwah adalah amal terbaik karena ia memelihara nilai-nilai Islam dalam pribadi dan masyarakat. Tanpa dakwah, amal shaleh tidak akan berlangsung. Karenanya, dakwah menjanjikan balasan yang berlipat ganda kepada mereka yang beramal dengan menyampaikan ilmu dan pengetahuan kepada orang lain.

¡Sungguh, sekiranya Allah memberikan hidayah kepada seorang lelaki lantaran (dakwah)-mu, itu lebih baik daripada seekor unta merah.” (HR Bukhari dan Muslim)

¡Barang siapa yang menghidupkan sunnah hasanah dalam Islam, maka baginya pahala dan pahala orang yang telah mengikutinya tanpa terkurangi pahala mereka walau sedikitpun. Dan barangsiapa yang menghidupkan sunnah yang jelek dalam Islam, baginya adalah dosa dan dosa orang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.” (HR. Muslim)
3. Pahala yang dilipat-gandakan
¡Barangsiapa yang beramal shaleh baik laki-laki atau perempuan, sedang ia beriman, maka sesungguhnya Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami balas mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An Nahl 16:97)

4. Memperoleh keridhaan, kecintaan dan rahmat dari Allah
¡Allah mencintai orang-orang yang berjuang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, seolah-olah mereka adalah bangunan yang kokoh. (Ash Shaff 61:4)
¡Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih ? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam syurga ‘And. Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.” (Ash Shaff 61:10 - 13)
5. A’zham Ni’amillah (Nikmat Allah yang Terbesar)
¡Banyaknya nikmat Allah yang diterima seorang hamba adalah balasan atas dakwah yang dilakukannya. Di antara kenikmatan tersebut adalah nikmat Islam, iman, persaudaraan, serta nikmat dalam menjalani kehidupan berupa ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan.
6. Al Hayaah Ar-Rabbaaniyah (Mengantarkan kedalam kehidupan yang diridhai oleh Allah)
¡Kehidupan rabbaniyyah akan dapat dirasakan dengan berdakwah. Muslim yang disibukkan dengan dakwah akan senantiasa tunduk kepada rabb (Allah) dalam kehidupannya, sehingga ia akan mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan. Sebelum mengajak orang kepada Islam, ia harus mencontohkan nilai-nilai Islam itu terlebih dahulu pada dirinya.
7. Orang terdahulu yang pernah disiksa oleh Allah, antara lain karena tidak melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar
¡Telah dila’nati orang-orang kafir dan Bani Israil dengan lisan Daud dan ‘Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan mungkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.” (QS. Al-Maidah 5: 78-79)


¡Jadi da’i, mau?!
¡Pastikan kamu punya bekalnya!
§Niat (keikhlasan niat)
¡Ketidak ikhlasan dapat membuat hilangnya nilai amal-amal islami, terutama amal da’wah kita di sisi Allah swt.


¡Sesungguhnya orang yang pertama-tama diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid. Dia didatangkan ke pengadilan, diperlihatkan kepadanya nikmat-nikmatnya. Maka diapun mengakuinya. Allah bertanya,’Apa yang engkau perbuat dengan nikmat-nikmat itu?’ Dia menjawab, ‘Aku berperang karena Engkau hingga aku mati syahid’. Allah berfirman,’Engkau dusta. Tetapi engkau berperang supaya dikatakan,’Dia adalah orang yang gagah berani’. Dan, memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu)’. Kemudian diperintahkan agar dia diseret dengan muka tertelungkup lalu dilemparkan ke dalam neraka.

¡Berikutnya (yang diadili) adalah seseorang yang mempelajari ilmu dan mengajarkannya serta membaca Al-Qur’an. Dia didatangkan ke pengadilan, lalu diperlihatkan kepadanya nikmat-nikmatnya. Maka dia pun mengakuinya. Allah bertanya, ‘Apa yang engkau perbuat dengan nikmat-nikmat itu?’ Dia menjawab, ‘Aku mempelajari ilmu dan mengajarkannya serta aku membaca Al-Qur’an karena-Mu’. Allah berfirman, ‘Engkau dusta. Tetapi engkau mempelajari ilmu agar dikatakan, ‘Dia adalah orang yang berilmu, dan engkau membaca Al-Qur’an agar dikatakan, ‘Dia adalah qari’ (pandai membaca)’. Dan, memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu)’. Kemudian diperintahkan agar dia diseret dengan muka tertelungkup hingga dilemparkan ke dalam neraka.

¡Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberi kelapangan oleh Allah dan juga diberi-Nya berbagai macam harta. Lalu dia didatangkan ke pengadilan dan diperlihatkan kepadanya nikmat-nikmatnya. Maka dia pun mengakuinya. Allah bertanya, ‘Apa yang engkau perbuat dengan nikmat-vnikmat itu?’ Dia menjawab, ‘Aku tidak meninggalkan satu jalan pun yang Engkau suka agar dinafkahkan harta melainkan aku pun menafkahkannya karena-Mu’. Allah berfirman, ‘Engkau dusta. Tetapi engkau melakukan hal itu agar dikatakan, ‘Dia seorang pemurah’. Dan, memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu)’. Kemudian dia diperintahkan agar diseret dengan wajah tertelungkup hingga dilemparkan ke dalam neraka (HR. Muslim)
§Ketaqwaan
¡Ketaqwaan inilah sumber kekuatan kita dalam melaksanakan amal dakwah ini.
¡Dengan ketakwaan kata-kata akan berpengaruh. Dan dari diri Anda akan memancar nur ilahi yang akan menerangi jiwa mad’u.
¡Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah Memberikan Rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan Menjadikan untukmu Cahaya yang dengan Cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia Mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, (Al Hadid 57:28)
¡Dengan ketakwaan maka Allah akan melipatgandakan pahala dakwah kita.
¡“… dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan Menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan Melipatgandakan Pahala baginya.” (QS ath-Thalaq 65:5)


¡Dengan ketakwaan Allah SWT akan memberikan hidayah kepada diri da’i untuk keluar dari segala bentuk ujian.
¡Tiada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan seizin Allah dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.  (QS. At-Taghabun 64: 11)
¡Cara kita mencapai ketakwaan ini adalah dengan memelihara kesempurnaan kualitas dan kuantitas ibadah kita :
Shalat fardhu berjama’ah (terutama shalat Subuh)
Tilawah Al-Qur’an (inilah sumber cahaya. Usahakan mencapai target khatam dalam satu bulan. Minimal jangan melewatkan satu haripun tanpa Al-Qur’an)
Membaca minimal satu juz Tafsir Al-Qur’an
Memiliki waktu rutin untuk mentadaburi Al-Qur’an
Qiyam al-lail
Munajat
Shaum
Infaq


§Keyakinan kepada Allah
(Keridhaan akan ketetapan Allah tanpa meninggalkan usaha)
¡“(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakanSesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kalian, karena itu takutlah kepada mereka’. Maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan  mereka menjawab, ‘Cukuplah Allah, menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.’”  (QS. Ali Imran 3 :173)
¡Jika Allah Menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat mengalahkan kamu, jika Allah Membiarkan kamu (tidak Memberi Pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang Mukmin bertawakal.” (QS. Ali ‘Imran 3:160)
¡" (Yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang (pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan." ( Al Ahzab : 39 )


§Kesabaran  
¡Sabar terhadap gejolak nafsu
¡Sabar dalam ketaatan kepada Allah
¡Sabar dalam kesulitan berdakwah di jalan Allah
¡Sabar terhadap petaka dunia
¡Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az Zumar 39:10)


Usaha yang berkesinambungan
¡Salah satu yang harus dipenuhi dalam mewujudkan misi kita ialah tidak mengenal rasa jenuh dan malas.
¡" Dan katakanlah :"Bekerjalah kamu, maka Allah dan rasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, …" ( QS At Taubah : 105 )
 
  Kemalasan adalah faktor terbesar dari diri kita yang telah begitu lama membuat kita lalai dan terbuai. Padahal tiap detik yang kita lalui akan selalu tercatat dalam kitab amalan kita. Akan ada masa pertanggungjawaban, siapkah kita ,apa yang akan kita katakan saat Allah bertanya untuk apa masa mudamu digunakan ??


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Posting Komentar Anda di sini, Baik berupa Saran Kritikan dan Lain Sebagainya...Jazakumullah