Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Pertanyaan.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Apakah orang yang bergabung kepada kelompok Ikhwanul Muslimin atau Jama’ah Tabligh di negara kita berada di atas kebenaran atau diatas kesalahan ?
Jawaban
Saya pandang ia berada di atas kesalahan, dan bahwa tidak seyogyanya umat ini dipecah belah (dengan mengatakan) : Ini adalah Ikhwani, ini adalah Tablighi, dan ini adalah Salafi. Setiap kita ingin menjadi umat yang satu di bawah satu syi’ar yaitu Islam yang dibawa oleh Nabi, dan seseorang harus menerapkan hukum-hukumnya sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Sunnah Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan ia telah diketahui oleh siapapun yang menginginkan petunjuk. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Artinya : Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” [Al-Qamar : 17]
KELOMPOK-KELOMPOK ITU HARUS MENJADI KELOMPOK YANG SATU DAN TIDAK BOLEH MEMECAH BELAH UMAT MENJADI BERBAGAI KELOMPOK.
Pertanyaan.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Apakah sikap kita terhadap orang yang mengajak untuk bergabung kepada kelompok Ikhwanul Muslimin atau Jama’ah Tabligh dengan alasan ukhuwah dan cinta karena Allah?
Jawaban
Bila salah seorang mengajak kepada kedua kelompok itu atas dasar cinta karena Allah dan ukhuwah di jalan Allah, maka ini adalah niat yang baik. Maksud saya kondisinya yang menginginkan agar kaum muslimin menjadi ikhwah yang saling mencintai karena Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akan tetapi keberadaannya yang mengajak kepada suatu kelompok tertentu tang yang lain dan bergabung kepada kelompok itu tanpa kelompok yang lain adalah sesuatu yang tidak benar. Saya pandang hendaknya kedua kelompok ini menjadi satu kelompok hingga kita tidak terpecah-belah
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Pertanyaan.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Apakah orang yang bergabung kepada kelompok Ikhwanul Muslimin atau Jama’ah Tabligh di negara kita berada di atas kebenaran atau diatas kesalahan ?
Jawaban
Saya pandang ia berada di atas kesalahan, dan bahwa tidak seyogyanya umat ini dipecah belah (dengan mengatakan) : Ini adalah Ikhwani, ini adalah Tablighi, dan ini adalah Salafi. Setiap kita ingin menjadi umat yang satu di bawah satu syi’ar yaitu Islam yang dibawa oleh Nabi, dan seseorang harus menerapkan hukum-hukumnya sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Sunnah Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan ia telah diketahui oleh siapapun yang menginginkan petunjuk. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Artinya : Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” [Al-Qamar : 17]
KELOMPOK-KELOMPOK ITU HARUS MENJADI KELOMPOK YANG SATU DAN TIDAK BOLEH MEMECAH BELAH UMAT MENJADI BERBAGAI KELOMPOK.
Pertanyaan.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Apakah sikap kita terhadap orang yang mengajak untuk bergabung kepada kelompok Ikhwanul Muslimin atau Jama’ah Tabligh dengan alasan ukhuwah dan cinta karena Allah?
Jawaban
Bila salah seorang mengajak kepada kedua kelompok itu atas dasar cinta karena Allah dan ukhuwah di jalan Allah, maka ini adalah niat yang baik. Maksud saya kondisinya yang menginginkan agar kaum muslimin menjadi ikhwah yang saling mencintai karena Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akan tetapi keberadaannya yang mengajak kepada suatu kelompok tertentu tang yang lain dan bergabung kepada kelompok itu tanpa kelompok yang lain adalah sesuatu yang tidak benar. Saya pandang hendaknya kedua kelompok ini menjadi satu kelompok hingga kita tidak terpecah-belah
http://almanhaj.or.id/content/216/slash/0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Posting Komentar Anda di sini, Baik berupa Saran Kritikan dan Lain Sebagainya...Jazakumullah